SATU-SATUNYA DI DUNIA, HANYA DI PIAMAN MAULID NABI HAMPIR SETIAP HARI


SATU-SATUNYA DI DUNIA, HANYA DI PIAMAN MAULID NABI HAMPIR SETIAP HARI

Maulid atau peringatan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW digelar untuk mengenang jasa dan perjuangan sang kekasih Allah. Peringatan ini wajarnya hanya dilaksanakan sekali di hari dimana Rasulullah lahir. Sebagai bentuk kesyukuran atas diutusnya sang penyelamat kemanusiaan ke atas dunia, di berbagai negara peringatan dilaksanakan di waktu yang sama.

Tapi hal ini berbeda dengan di Piaman. Wilayah kultural yang terkenal dengan bahasa badaghiaknya ini, peringatan Maulid Nabi atau yang disebut dalam bahasa lokal dengan Mauluik Nabi digelar hampir setiap hari. Betapa tidak, penyelenggaraan Mauluik selalu saja ada di surau-surau. Tiap surau memang hanya menggelar sekali saja dalam setahun, tapi pada hari yang berbeda antara satu surau dengan surau lainnya. Hal ini konon untuk menghindari benturan hari sehingga jamaah berbeda surau dapat saling mengunjungi acara Mauluik tiap surau tersebut.

Jumlah surau ada ratusan banyaknya. Bahkan lebih banyak dari jumlah hari dalam setahun. Surau begitu banyak karena sebuah surau berdiri sebagai sentra keagamaan dalam korong, nagari dan sebagian didirikan atas nama suku atau kaum. Jelas ini merupakan sebuah kekayaan religiusitas yang luar biasa.

Dalam peringatan Mauluik Nabi, biasanya diwarnai dengan kehadiran urang siak. Mereka akan menyampaikan sejarah kenabian dalam tradisi badikia. Seni badikia adalah seni surau yang masih bertahan hingga kini.

Sebagai bentuk kepedulian masyarakat, biasanya dilakukan acara mengumpulkan sumbangan ketika Mauluik Nabi dilaksanakan. Selain masyarakat yang ada di kampung, para perantau pun tak lupa berlomba-lombga mengirimkan sedekah terbaiknya dalam rangka fastabiqul khairat. Sebagian hasil sumbangan yang bersisa dari biaya Mauluik Nabi digunakan untuk pembangunan surau.

Ada juga surau yang melaksanakan pembuatan bungo lado. Ini adalah rangkaian yang sangat unik. Dimana, masyarakat membuat pohon duit dari ranting yang diletakkan di tempat umum. Biasanya tak jauh dari pohon tersebut, akan mudah ditemui panitia mauluik yang mencatat sumbangan-sumbangan yang masuk.

Mauluik tak hanya peristiwa peringatan semata. Mauluik Nabi di Piaman adalah bukti kekompakan masyarakat, dan keterhubungan unit sosial dengan unit religi. Dan pada gilirannya kekuatan besar Piaman dibangun dari tradisi-tradisi semacam ini. (Fadhli)

Comments

Post a Comment